top of page

Emansipasi..eman eman

  • Ayu Rai
  • Jan 9, 2018
  • 6 min read

Makhluk bernama perempuan itu bahasanya tidak selalu memiliki arti yang sama dengan yang diucapkan. Nah, harus punya kamusnya dong? ;)). Kalau kesimpulan yang saya dapatkan dari beberapa pria sih bilangnya : Perempuan itu ribet. Menghadapinya gampang-gampang susah. kalau tanya sesuatu kadang sudah dijawab sesuai pertanyaan eh masih salah juga.


Rasanya semua orang akan setuju dengan pendapat bahwa wanita adalah makhluk yang paling unik di dunia. — Aneh, kok bisa dikatakan paling ya? Padahal pembandingnya khan cuma dengan kaum pria. Khan Cuma ada 2 kubu di dunia ini, kubu pria dan kubu wanita. Kenapa tidak menggunakan kata “lebih”, kenapa harus menggunakan kata “paling”? (tentu kita tidak mau dibandingkan dengan makhluk lain yang bukan manusia toh) — Disinilah memang letak keunikannya, karena kita tidak akan pernah kehabisan bahan untuk membicarakan dan membahas tentang wanita/perempuan.


Why not?

Di dunia modern, isunya kan bukan lagi laki-laki atau perempuan dipersepsikan setara. Melainkan siapa yang lebih unggul, siapa yang lebih kompetitif, siapa yang lebih lihai dalam meraih sesuatu. Laki-laki atau perempuan tidak lagi relevan.

Karena laki-laki versus perempuan bukan lagi isu besar untuk dibicarakan (kuno sekali Anda kalau masih membicarakan itu), maka pembicaraan gender yang tidak akan pernah habis pada dasarnya hanya tinggal satu: Yaitu bagaimana laki-laki memahami perempuan dan vice versa (asumsi: hubungan konvensional).


Emansipasi ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, sering bagi kelompok yang tak diberi hak secara spesifik, atau secara lebih umum dalam pembahasan masalah seperti itu.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia emansipasi ialah pembebasan dari perbudakan, persamaan hak dl berbagai aspek kehidupan masyarakat

Emansipasi wanita ialah proses pelesapan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.


Emansiapasi perlu repositioning sebagai hari untuk mengobarkan semangat perempuan untuk terus tancap gas, meninggalkan laki-laki dalam berbagai bidang dan kemampuan.


Mengutip lyric lagu Ari Lasso - Rahasia Perempuan


Ada Satu Bagian Pada Perempuan Yang Sangatlah Peka Bila Disentuh Oleh Lelaki Di Manakah Bagian Itu? Maukah Kau Tahu? Kar(e)na Bagian Itu Hanya Untuk Lelaki Yang Cukup Umur Kar(e)na Bagian Itu Sungguh Sangat Bisa Buat Perempuan Di Mabuk-kepayang, Di Mabuk-asmara Di Manakah Bagian Itu? Maukah Kau Tahu? Sentuhlah Dia... Tepat Di Hatinya Dia (A)kan Jadi Milikmu Selamanya Sentuh Dengan Setulus Cinta Buat Hatinya Terbang Melayang ..................................

......................


Saya sering mengutak atik pemahaman pemahaman yang disampaikan banyak orang dengan berbagai sudut pandang mereka pada kata EMANSIPASI , dengan harapan lebih mudah saya bisa menerjemahkan dan memahami tingkat sumsum saya karena pengaruh dari setiap ilmu yang saya serap dan berdampak pada perubahan sikap juga perilaku lebih bijaksana.(bener ini harapannya)

Emansipasi, Eman = (bahasa jawa: sayang.- dieman eman: disayang sayang), sipasi = siapa sih. Emansiapasi = di eman eman siapa sih? (disayang siapa sih?). Karena kata emansipasi selalu satu kesatuan makna tentang perempuan/wanita. Siapa yang sayang perempuan? Semua bisa lelaki dan perempuan , anak, remaja, orangtua, sahabat, handai taulan. Apa kata dunia jika hidup tanpa ibu/istri/anak perempuan? .




“Tertawa dan air mata, dua-duanya menjawab rasa kekecewaan dan keletihan. Saya sendiri lebih suka memilih untuk tertawa karena tidak ada yang perlu dibersihkan sesudahnya.” (Kurt Vonnegut).


Dua kutipan tadi dapet dari buku Tindakan-Tindakan Kecil Perlawanan-nya pak Steve Crawshaw dan pak John Jackson. Terjemahan dari judul aslinya Small Acts of Resistance.


Tulisan ini lagi-lagi terinspirasi dari buku EAT PRAY LOVE-nya Elizabeth Gilbert, kisah hidup seorang PEREMPUAN dalam pergulatan hidup mencari jati dirinya… Kenapa saya tertarik sekali menulis tentang PEREMPUAN ? Jawabannya sederhana sekali, karena saya PEREMPUAN, tidak kurang tidak lebih (dilarang protes buat yang baca)


Saya suka tulisan dari pak Akhmad Sahal yang judulnya Israel antara Chekov dan Shakespeare (23 November 2012). Keren! Jadi ada dua pilihan cara penyelesaian menurut seorang sastrawan Israel, Amos Oz, yaitu: model Shakespeare atau model Chekov. Kalo mau baca lengkap, silakan kepo-kepo cantiiiik


Nah, dalam buku di atas tadi, ada juga tentang perlawanan kecil-kecilan dari kaum perempuan. Menarik dan sedikit nyeleneh strategi ada di halaman 69-78. Judulnya Perempuan Bilang “Tidak!”. Tapi jangan sensi ya. Ini agak-agak gimanaaaa gitu :P. Dibuka langsung dengan keterangan sebagai berikut:

Monrovia, Liberia, 2003. Perempuan-perempuan ini dianggap gila, tetapi mereka berhasil mengubah keadaan.


Dalam buku ada sebuah strategi perdamaian yang dinamakan dengan strategi Lysistrata. Siapakah dia? Dia adalah tokoh perempuan dalam sandiwara karya Aristophanes. Kisah dari Yunani 411 sebelum masehi lalu. Beginilah percakapan dalam naskah antara Lysistrata (L), Myrrhine (M), dan Calonice (C):

L: Sekarang katakan kepada saya, kalau seandainya saya menemukan satu cara yang bisa menghentikan peperangan ini, apakah kalian semua akan mendukung saya?

M: Ya, kami akan mendukungmu, bahkan bersedia mati untuk itu!

L: Baik, kita semua harus bersatu, serempak menolak bersetubuh dengan semua lelaki kita….

C: Namun, jika kita—karena para Dewa melarang—serempak menolak bersetubuh seperti yang engkau sarankan, apa memang benar kita akan segera mencapai perdamaian?

L: Tentu saja, atas kehendak pada Dewi! Kita hanya perlu duduk di dalam rumah dengan dandanan merangsang, dengan gaun tipis sutra Amorgos yang tembus pandang, lalu kita mainkan semua pesona dan kiat yang kita miliki, maka para lelaki itu akan edan dan liar. Itulah saat yang tepat bagi kita untuk menolak mereka—dan mereka akan segera memenuhi permintaan kita untuk melakukan perdamaian.


Strategi ini gak usah terlalu dipahami secara harfiah. Karena itu lebih semacam bentuk sindiran. Dalam buku ini begitu ceritanya. Aristophanes mana tahu kalo karyanya malah menginspirasi sekelompok orang. Jadi bentuknya belum tentu gerakan ‘mogok seks’ yang sebenarnya, misalnya kejadian di Monrovia, Liberia (2003). Tapi ada juga yang memang menerapkan beneran kayak gitu. Persis seperti kisah Lysistrata tadi. Ini dipraktekkan di beberapa negara, misalnya: Kenya (2009), Pereira Kolombia (2006), dan Sudan Selatan (2002). Hmm….kok kepikiran ya sama mereka? Yaiyalah makanya dibilang di awal. Gimana keberanian, ketegaran, dan kecerdikan dapat mengubah dunia. Biasanya dalam kondisi tertentu, kadang muncul ide-ide yang di luar dugaan. Yang penting, tujuan perdamaiannya tercapai. Kerenlah ini pak Roem Topatimasang nerjemahinnya.

Di halaman 77, sebelum kisah ini ditutup, ada kata-kata dari Jennifer Bayer, salah seorang gadis dari para lelaki muda biang kerok kekerasan/ peperangan di negara mereka. Katanya gini,”Kami ingin mereka tahu bahwa tindak kekerasan sama sekali tidak seksi.”


Hahahhaha….perempuan oh perempuan. Setuju banget melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun itu gak ada seksi-seksinya sama sekali.


Pertanyaannya, apakah semua perempuan /wanita memiliki keunikan yang sama? Tentu saja tidak!! Latar belakang keluarga, pendidikan, lingkungan dan pergaulan adalah beberapa factor yang membedakan seorang wanita dari wanita yang lain. Seorang wanita/perempuan yang memiliki dasar iman yang kuat dan selalu berpegang teguh pada ajaran Tuhan, maka dia akan menjadi pribadi yang mampu mengeliminir keunikan-keunikan yang negatif dan bahkan sebaliknya akan sanggup mengeksplor keunikannya yang positif sehingga dia bisa membawa dampak positif bagi lingkungannya, menjadi sumber inspirasi dan berkat bagi orang-orang di sekitarnya. emansipasi bisa dilakukan dimulai dari hal-hal yang paling kecil, sederhana, dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas yang paling kecil, seperti di dalam kelompok pertemanan atau di dalam rumah.

Sebuah Lagu untuk Matahari dari Tulus!

♫ Buktikan sekarang. Angkat penamu, tulis! Bila gemar menulis. Buktikan sekarang. Perkeras suaramu bila gemar menyanyi. Yeayeye! ♪

Bernyanyi ..bernyanyilah dengan hatimu...Menari menarilah indah dengan lekuk lekuk iramanya menggerakkan tubuhmu dan jika ingin menulis tuliskan rasa hatimu tentang syair kehidupanmu tak usah ragu. Kikis sepimu dengan merayu alammu agar rindumu menyatu merangkai symphoni yang tak bertepi dan berarti.


Wujud emansipasi lainnya dengan berbuat baik kepada orang lain dan menghargai apa yang dimiliki sebagai bentuk rasa syukur kepada anugerah yang diberikan Tuhan. Namun sebaiknya, lalukan berbuat baik dengan sepenuh hati, dengan semangat daya juang tinggi. "Keseimbangan dalam kecerdasan yang sangat penting selain emosional, spiritual, dan intelegensi, yaitu kecerdasan daya juang (adversity quotient). Kalau kita sudah bisa konsisten dalam menjalani suatu hal,telah menunjukkan keseimbangan diri dalam berjuang sebagai motivasi nyata yang sesungguhnya ada di dalam diri sendiri dan kembali kepada diri sendiri menjadi lebih hal hal yang sangat positive.

Itu sebabnya akan sangat indah bila seorang wanita/perempuan selalu mengutamakan kehidupan spiritualnya, tekun beribadah dan takut akan Tuhan, maka dia akan tahu menempatkan dirinya sebagai seorang wanita sesuai kodrat yang sudah Tuhan tetapkan baginya. Dia juga dapat memilah mana yang patut dan yang tidak pantas untuk dilakukan. Seperti kata si bijak “Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan”


Dengan begitu akan selalu ada alasan kuat bagi suami (pria) untuk bisa hidup dengan bijaksana bersama istrinya, sebagai kaum yang lebih lemah. Suami akan selalu termotivasi untuk menyayangi, menghargai dan menghormati istrinya sebagai teman pewaris dari kasih karunia Illahi.

Wanita/perempuan memang unik……, tapi menarik khan??


Baru satu bab dari buku ini yang dibahas ada beberapa strategi perdamaian yang terinspirasi dari karya sastra ya atau yang lainnya. Paham gak ?


Salam Sehat

Salam Cerdas

Perempuan Indonesia



 
 
 

Follow

  • Facebook

Contact

+6281357784547

Address

Surabaya City, East Java, Indonesia

©2018 by THINKSMARTWOMEN. Proudly created with Wix.com

bottom of page